PERTANYAAN:
1. Kapan,
dimana di mulai usaha, apakah dengan usaha yang sama?
2. Apakah
ia mengembangkan usahanya sebagai usaha sendiri?
3.
Sumber
dana/modal asal usahanya, darimana dan jumlahnya?
4.
Awal
memasarkan produknya?
5.
Apakah
dia menjual produk yang sama?
6.
Siapakah
pemilik usaha tersebut pada saat awal dan sekarang?
7.
Apa
bentuk kepemilikannya?
8.
Berapa
jumlah pekerja pada saat awal dan sekarang?
9.
Apakah
ada sistem manajemen tertentu yang diterapkan pada saat sekarang?
10.
Apakah
ada orang yang ditunjuk sebagai koordinator dalam kegiatan usaha, bagaimana
cara penunjukan koordinator/ketua tersebut?
11.
Apakah
ada prestasi yang dicapai?
12.
Apakah
usaha tersebut usaha sukses? Gunakan 7 aspek kelayakan usaha?
13.
Apakah
dia akan bertahan lama dan berkembang?
JAWAB:
1.
Memulai usaha sejak tahun 1948 di rumah
sendiri dengan membuat kue bakpia pathok dan di patenkan pada tahun 1980-an.
2.
YA
3.
Modal usaha pertama kali sekitar Rp.
500.000
4.
Awal memasarkan produk hanya di sekitar
komplek perumahan,karena masih uji coba.
5.
Usaha ini menjual produk yang sama dari
tahun ke tahun yaitu “Bakpia Pathok 25”
6.
Usaha ini pertama kali di rintis oleh
Alm Ibu Tan Aris Nio
dan diteruskan oleh anaknya yang bernama Arlen Sanjaya.
7.
Usaha milik pribadi
8.
Bakpia Pathok 25 dirintis oleh Alm
Ibu Tan Aris Nio
dengan hanya satu orang pegawai saja serta dibantu oleh lima putra putri beliau
termasuk Arlen Sanjaya. Dan saat ini sudah mempunyai pegawai sebanyak 100
karyawan.
9.
Ada, yaitu Manajemen
One Man Show
10.
Tidak ada, karena pemiliknya
terlibat langsung dengan proses produksi.
11.
Sertifikat Depkes pun telah diraih pada tahun 1988 dan
serifikat halal MUI pada 1998.
12.
YA.
a. Pasar:
Menjual produknya dengan sangat luas.
b.
Pemasaran: Pada
waktu itu, bakpia masih diperdagangkan secara eceran dan pengemasannya pun
masih menggunakan besek (tempat dari anyaman bambu) tanpa merk dan peminatnya
pun masih terbatas dan sekarang sudah mempunyai beberapa outlite untuk
memasarkan produknya.
c. Aspek
Teknologi: Menggunakan alat sederhana untuk proses produksi.
d.
Aspek Keuangan : - Biaya operasional (biaya bahan
baku, gaji karyawan, listrik, telpon, dll) = Rp 8.400.000
- Keuntungan kotor 30% = Rp 3.600.000
- Namun jika
dalam keadaan sepi, asumsi omset penjualan hanya sekitar 200 kardus x Rp 12.000
= Rp 2.400.000
e. Aspek
lingkungan: Menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar kegiatan usaha, Banyak
yang tertarik pergi ke yogya untuk membeli oleh-oleh produk ini
f. Sistem
Legalitas: Dipatenkan oleh Bapak Arlen Sanjaya pada tahun 1980-an dengan
mendapatkan 11. Sertifikat Depkes pun
telah diraih pada tahun 1988 dan serifikat halal MUI pada 1998.
g. Aspek Sosial dan Ekonomi: Mempunyai
tenaga kerja sebanyak 100 pegawai untuk memproduksi bakpia pathok 25, dan
tenaga kerjanya di gaji setiap bulan sebesar kurang lebih Rp.800.000
13. Pasti berkembang, karena kebanyakan orang sudah mengetahui dan mengenal
prodak ini. Jadi dengan kemajuan teknologi yang sekarang tidak sulit rasanya
orang-orang akan mengetahui dan mengenal prodak ini. Akan tetapi ketika usaha
ini sudah berkembang luas pemilik harus menguatkan sistem usahanya agar tidak
berhenti kegiatan usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar