Senin, 01 Juli 2013

Laporan Observasi Bakso Buah Naga


Laporan Observasi

 

Bakso Buah Naga

 

 

 

 

 

 

 

NAMA           : Dani Permana

NPM              : 41211718

KELAS          : 2DA01

 

 

 

 

 

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2012/2013

Kata Pengantar

 

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah dari-Nya, kami masih diberikan kesehatan untuk melakukan Observasi Lapang dan menyelesaikan laporan ini. Serta atas usaha yang sangat besar, akhirnya saya bisa menyelesaikan laporan ini, yang berjudul “Bakso Buah Naga”.

 

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Selain itu,  laporan ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kreatifitas dan memberikan suatu dorongan kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor untuk lebih mengembangkan jiwa kewirausahaan yang dimiliki. Selaku penulis, kami pun merasa bahwa makalah ini masih belum sempurna sehingga diharapkan kritik dan sarannya untuk menyempurnakan makalah ini.

 

 

 

 

 

 

                                                                                    Bogor, 23 Juni 2013

 

 

         Penulis


Daftar Isi

 

Kata Pengantar                                                                                                                1

                                                                                                                                   

Daftar Isi                                                                                                                         2

 

I.     Pendahuluan                                                                                                              3      

A.  Latar Belakang                                                                                                      3-4

B.   8 Aspek Kewirausahaan                                                                                        4-5

II.     Hasil Pengmatan                                                                                                        6

A.  Proses Awal Terbentuknya Ide Pembuatan Bonaga                                              7-8     

B.   Proses Pembuatan Bakso Bonaga                                                                             8     

C.   Jenis-Jenis Produk Bakso Bonaga                                                                        9-10

D.  Pengelolaan Usaha Bakso Bonaga                                                                          11     

E.  Ide Pengembangan Usah                                                                                        12

F.   Hambatan dalam Mengembangkan Usaha dan Solusinya                                   12-13    

 

III.     Penutup                                                                                                                  14      

A.  Kesimpulan                                                                                                          14

 

Daftar Pustaka                                                                                                        15


I. Pendahuluan

 

A.     Latar Belakang

Sekarang ini lapangan pekerjaan masih dibilang kurang. Ini terbukti dengan masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Apalagi dengan adanya krisis global yang sedang melanda hampir seluruh  negara di dunia. Maka sebagian besar perusahaan juga merasakan dampaknya. Sehingga tidak dapat dihindari lagi jika adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di berbagai perusahaan. Akibatnya angka pengangguran pasti akan bertambah juga, serta naiknya angka kemiskinan pasti tidak bisa dihindari lagi. Untuk mencegah hal ini terus berlanjut, maka dibutuhkan lapangan pekerjaan baru.

Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbandng lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Lulusan perguruan tinggi,  khususnya sarjana diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok Nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Selain menjadi solusi bagi dirinya, usaha mandiri ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja pada usaha yang dirintisnya.Namun demikian pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai suatu usaha.

Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Selain itu, motivasi juga sangat dibutuhkan karena dengan motivasi yang tinggi maka itu akan mendorong untuk berusaha lebih keras lagi. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat suatu tema tentang kewirausahaan yang berjudul “Bakso Buah Naga”

B.     9 Aspek Kewirausahaan

1.peluang usaha baru

Ide pembuatan bakso naga ini terinspirasi dari tayangan wisata kuliner di televisi yaitu bakso buah-buahan yang berada di Bandung. Sehingga terpikirlah ide untuk membuat bakso yang sama, akan tetapi untuk buahnya dipilih buah yang unik. Karena pada waktu itu tepatnya tahun 2008 buah naga sangat terkenal, maka dipilihlah buah naga ini untuk dibuat bakso.

2.pembiayaan

            Menggunakan biaya sendiri dengan di bantu dari memperoleh bantuan dana usaha dari Dinas Pendidikan Tinggi RI sebesar Rp. 5,7 juta.

3.pemasaran

Pemasaran Bakso Buah Naga memasarkan produknya ke masyarakat sekitar dan Mahasiswa/Mahasiswi yang lewat di sekitar took bakso buah naga. Dan Wilayah pemasaran dari produk kemasan ini telah menjangkau wilayah Bogor dan Jakarta.

4.kepemilikan

            Kepemilikan Bakso Buah Naga adalah milik pribadi yang bernama “Ristia Oktora

5.sdm

Dengan merekrut 3 temannya sesame mahasiswi dan 1 orang pegawai untuk menjalankan usahanya, terkadang mereka para mahasiswi dan pemiliknya ikut serta dalam menjalankan uasaha yang mereka jalani.

6.organisasi

            Tidak ada organisasi secara khusus yg diterapkan, karena pemilik usaha “BONAGA” senantiasa terlibat langsung kedalam usaha tersebut.

7.kepemimpinan

Kepemimpinan usaha ini di pegang oleh “Ristia Oktora” sebagai pemilik dan pencetus usaha ini dengan dibantu oleh 3 orang temannya dan seorang pegawai.

8.evaluasi usaha

Mengevaluasi usaha agar usaha “BONAGA” ini agar tetap sukses dan bisa bersaing dalam masakan kuliner Indonesia dan bisa memasarkan sampai ke luar negeri.


C.   II. Hasil Pengamatan

Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia, seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara dan Tiongkok Selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Nama buah naga diberikan pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan:

1.     Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih.

2.     Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah.

3.     Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih.

4.     Hylocereus costaricensis buah naga daging super merah.

 
Gambar 1.0 Buah Naga

A.     Proses Awal Terbentuknya Ide Pembuatan Bonaga

Ristia Oktora, mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi, angkatan 42, Fakultas Ekonomi Manajemen merupakan pencetus ide cemerlang Bakso Buah Naga (Bonaga) itu. Ide cemerlang ini berawal dari kebiasaannya berjualan pada waktu masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. Karena kebiasaannya itulah, ketika telah menjadi mahasiswa keinginannya untuk membuka usaha sendiri itu sangat besar. Akan tetapi keinginannya itu terbentur masalah modal. Akhirnya untuk mendapatkan modal tersebut, dia mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Dia pun merekrut tiga temannya untuk masuk dalam tim penelitiannya. Ketiga mahasiswi itu yaitu Yuli Widyaningsih, Dinta Rahmawati, Nursehafia.


                                      Gambar 1.1 Ristia Oktora (Pencetus Ide Bakso Buah Naga)



Ide pembuatan bakso naga ini terinspirasi dari tayangan wisata kuliner di televisi yaitu bakso buah-buahan yang berada di Bandung. Sehingga terpikirlah ide untuk membuat bakso yang sama, akan tetapi untuk buahnya dipilih buah yang unik. Karena pada waktu itu tepatnya tahun 2008 buah naga sangat terkenal, maka dipilihlah buah naga ini untuk dibuat bakso. Mereka mencari informasi tentang buah naga itu dari literatur, dan rekan-rekan yang ahli dibidangnya serta dari dosen. Dibalik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya bahwa buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, maka dipercaya juga bahwa buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi serat, sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan. Selain itu, meski di kombinasikan dengan sejenis buah, tetapi rasa khas baksonya tidak hilang, karena rasa khas dari bakso itulah yang disukai masyarakat selama ini.


A.      Proses Pembuatan Bakso Bonaga


        Setelah semua data tentang buah naga terkumpul maka dicobalah pembuatan bakso buah naga tersebut. Ternyata penambahan buah naga pada adonan bakso ini tidak merubah rasa.  Serta dengan pertimbangan khasiat dari buah naga itu sendiri, maka disusunlah proposal rencana bisnis tersebut untuk seleksi dan mendapatkan bantuan dana usaha dari Dinas Pendidikan Tinggi RI sebesar Rp. 5,7 juta. Selain itu, ternyata ide tersebut masuk ke tingkat nasional dan mendapatkan juara II PIMNAS 2008 di Semarang. Selanjutnya mereka diberi bantuan lagi untuk menjalankan usaha bakso buah naga tersebut. Setelah beberapa bulan menjalankan usahanya itu, pemerintah melakukan evaluasi terhadap bidang usahanya itu dan hasilnya cukup memuaskan.


Produk mereka diberi nama Bonaga (bakso buah naga). Bonaga adalah bakso yang terbuat dari daging sapi asli yang berisi buah naga. Bakso Bonaga ini baik untuk orang yang sedang diet, serta khasiat lainnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Inilah salah satu keunggulan dari bakso Bonaga, dibandingkan bakso-bakso pada umumnya. Akan tetapi, walaupun namanya bakso buah naga tetap saja dalam pembuatannya sama dengan bakso – bakso pada umumnya dan dicampur dengan daging sapi asli. Sehingga kekhasan rasa baksonya masih tetap dipertahankan. Pembuatan bakso ini masih menggunakan alat-alat yang sederhana seperti timbangan, pisau, sendok. Tempat produksi bakso ini adalah di tempat kos di jalan Babakan Tengah, Darmaga, Bogor. Keempat mahasiswi itu membuat bakso secara bersama-sama dan kadang-kadang dibantu oleh seorang pekerja.




A.     Jenis-Jenis Produk Bakso Bonaga


       


Pada awal pembuatan bakso buah naga ini, mereka lebih fokus kedalam produk kemasan. Produk bakso Bonaga ini tersedia dalam produk kemasan yang bisa didapatkan di Agrimart, swalayan Naga, dan swalayan-swalayan terdekat. Wilayah pemasaran dari produk kemasan ini telah menjangkau wilayah Bogor dan Jakarta. Untuk pemasaran ke wilayah Jakarta, pada awalnya dibawa oleh keempat mahasiswa tersebut karena rata-rata berasal dari Jakarta. Setelah sukses dengan produk kemasan ini, ternyata konsumen menginginkan adanya suatu  warung bakso siap saji. Karena mahasiswa pada umumnya lebih menyukai makanan yang siap saji. Akhirnya dibukalah sebuah warung bakso yang lokasinya terletak di jalan Babakan Tengah. Warung itu diberi nama sesuai dengan produk yang dijualnya yaitu Bonaga. Lokasi warung ini masih berdekatan dengan tempat produksinya, sekaligus tempat kos dari pemiliknya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pengontrolan.
 
Menu bakso Bonaga siap saji ini tersedia dalam tiga macam, yaitu bakso Bonaga, bakso Bonaga Medium, dan bakso Bonaga Banget. Pada dasarnya ketiga menu tersebut sama, yang membedakan hanyalah ukuran baksonya dan pastinya juga ukuran buah naga yang ada di dalamnya. Pertama, bakso Bonaga ini harganya Rp. 7.000,00 dengan komposisi mie serta jumlah bakso lima buah dengan ukuran kecil. Kedua, bakso Bonaga Banget harganya Rp. 8000,00. Jumlah baksonya itu empat buah dan salah satu baksonya berukuran sedang. Ketiga yaitu bakso Bonaga Banget harganya Rp. 10.000,00. Jumlah bakso dalam menu ini yaitu tiga buah dan satu diantaranya berukuran sangat besar.

 
 


 
Gambar 1.2 Sertifikat PIMNAS 2008
 
 

 


Gambar 1.3 Tempat Penjualan


 
 
 
 
  
 
 
 






 
 

 
Gambar 1.4 Bakso Bonaga
 
 


A.     Pengelolaan Usaha Bakso Bonaga


        Pengelolaan usaha ini dilakukan secara bersama-sama oleh keempat mahasiswi itu. Untuk warungnya sendiri belum mempunyai tempat sendiri, sehingga mereka masih menyewa tempat. Untuk menjaga warung tersebut mereka membutuhkan seorang pekerja. Karena sebagai seorang mahasiswi, mereka sangat sibuk dengan kuliahnya masing-masing. Sehingga tidak ada waktu untuk menjaga warung bakso itu seharian penuh. Mereka pun merekrut seorang pekerja untuk menjaga warung tersebut yaitu Pak Jejen (23 tahun). Sistem gaji untuk penjaga warung bakso ini tidak tergantung pada pendapatan setiap harinya, akan tetapi telah ditentukan setiap harinya. Selain itu, terkadang mereka mempekerjakan pegawai tidak tetap untuk membantu pekerjaan mereka. Omset dari warung bakso ini setiap harinya yaitu sekitar Rp. 500.000,00 sampai Rp. 1.000.000,00


 
 
 
B.     Ide Pengembangan Usaha       
Setiap orang pasti ingin usahanya lebih maju dan lebih berhasil lagi. Sehingga untuk mencapai tujuan itu, mereka melakukan suatu rencana kerja. Untuk rencana kedepannya, keempat mahasiswi kreatif ini berencana untuk melakukan suatu inovasi baru. Salah satu diantaranya akan dibuat menu baru di warung Bonaga yaitu spaghetti. Spaghetti ini berbeda dengan spaghetti pada umumnya, karena akan ditambah dengan bakso buah naga. Untuk masalah bahan-bahannya tidak ada bedanya dengan spaghetti pada umumnya, yang membedakan hanyalah adanya penambahan bakso Bonaga pada spaghetti tersebut. Sehingga ini bisa menjadi suatu ciri khas dari warung Bonaga. Serta diharapkan akan menambah atau menarik pelanggan ke warung Bonaga. Selain spaghetti tadi, akan dibuat juga Siomay Tepung Ubi. Siomay ini berbeda dengan siomay pada umumnya hanya pada bahan pembuatannya saja. Biasanya siomay menggunakan tepung sagu, tetapi siomay ini menggunakan tepung ubi sebagai bahan bakunya. Semua hal ini diharapkan dapat memajukan usaha ini.
C.     Hambatan dalam Mengembangkan Usaha dan Solusinya
        Setiap orang dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya pasti tidaklah mulus. Akan tetapi, ada saja hambatan yang menghadang. Begitu juga dengan usaha bakso Bonaga ini. Salah satu masalah yang paling umum yang pernah dirasakan oleh keempat mahasiswi itu adalah adanya rasa lelah atau bosen dalam mengelola usaha ini. Ini disebabkan karena kegiatan kuliah yang padat serta adanya tanggung jawab untuk mengelola usaha bakso Bonaga ini. Seperti yang kita ketahui, bahwa kegiatan perkuliahan itu sangat padat, ditambah lagi dengan tugas-tugas yang harusn segera diselesaikan. Sehingga dari itulah timbul rasa bosan. Akan tetapi, keempat mahasiswi itu dapat memecahkan masalah tersebut. Solusinya yaitu mereka harus bisa mengatur waktu antara kuliah dan mengurus usaha. Salah satunya yaitu ketika mengerjakan tugas selalu dilakukan pada malam hari. Mereka pun sempat tidak masuk kuliah karena sibuk mengurus usaha. Akan tetapi mereka hanya mengambil jatah bolos kuliah. Karena kehadiran untuk kuliah itu sebesar 80%.
        Masalah berikutnya yaitu adanya komplain dari konsumen. Mereka mengeluh kalau rasa baksonya berbeda antara bakso hari ini dan sebelumnya. Misalnya dari rasa baksonya serta dari ukurannya. Hal itu mungkin disebabkan karena dalam pembuatan bakso Bonaga itu mereka masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Akan tetap untuk mereka, kritik dan saran itu dijadikan sebagai sebuah masukan untuk lebih baik lagi kedepannya.
        Rahasia mereka dalam mengelola usaha sehingga menjadi sampai sekarang ini yaitu dalam memulai suatu usaha kita harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mewujudkan impian kita. Kita harus pintar dalam melihat peluang dan memanfaatkannya. Hilangkanlah rasa gengsi dan rasa malu ketika akan memulai suatu usaha,. Jalankan usaha dengan disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif.

III. Penutup
 
A.     Kesimpulan
Berwirausaha itu tidak hanya sebatas pada niat dan keinginan saja. Akan tetapi perlu suatu langkah awal untuk memulai usaha ini. Usaha bakso buah naga (Bonaga) diawali dari sebuah impian, yaitu impian untuk memiliki suatu usaha sendiri. Pada prakteknya tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan memulai suatu usaha. Faktor penghambat dalam berwirausaha biasanya adalah factor modal. Ini juga yang menjadi masalah dalam mengembangkan Bonaga ini. Akan tetapi, karena adanya motivasi dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan impian ini, maka masalah itu dapat diselesaikan dengan mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pendidikan Tinggi RI.
Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang harus dimiliki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan yang berkepanjangan. Selain itu juga dibutuhkan suatu impian, sehingga dari itulah akan timbul motivasi dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan impian tersebut. Rasa malu untuk memulai suatu usaha harus dihilangkan, karena hal itulah yang menjadi masalah utama bagi mahasiswa. Seorang wirausahawan harus jeli melihat peluang, mampu memanfaatkan potensi diri, memanfaatkan teknologi, tekun dan tidak putus asa, disiplin, berorientasi ke depan, serta kreatif dan inovatif.
 
 

Daftar Pustaka
Sumantri.  2007.  Cara Menanam Buah Naga di Pekarangan. Jakarta : Bina Tani Bersama.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar