Kamis, 17 Januari 2013

Structure Query Language (SQL)


Structure Query Language (SQL)
 
Structure Query Language (SQL)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas kami Pengantar Basis Data.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam segala aspek, sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya tugas ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)
SEJARAH
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.
STANDARISASI
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92.
Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masing-masing.
PEMAKAIAN DASAR
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.
Data Definition Language
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat. Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user
(
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
akan membuat tabel user seperti berikut:
username passwd tanggal_lahir
Data Manipulation Language
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
• SELECT untuk menampilkan data
• INSERT untuk menambahkan data baru
• UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
• DELETE untuk menghapus data
SELECT
SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...]
FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], …]
[WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], …]]
[GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
[HAVING kondisi_aggregat]
dengan:
• kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
• kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut.
username passwd tanggal_lahir jml_transaksi total_transaksi
Aris 6487AD5EF 09-09-1987 6 10.000
Budi 97AD4erD 01-01-1994 0 0
Charlie 548794654 06-12-1965 24 312.150
Daniel FLKH947HF 24-04-1980 3 0
Erik 94RER54 17-08-1945 34 50.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT *
FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi.
SELECT *
FROM user
WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transakai 1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi.
SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *
FROM user
ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
• SUM untuk menghitung total nominal data
• COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data
• AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
• MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transaksi =
(
SELECT MAX(jml_transaksi)
FROM user
)
INSERT
Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES ([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES (‘test’, ‘alamat’, ‘pass’);
UPDATE
Untuk mengubah data menggunakan sintax:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE [KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password=”123456″ where username=”abc”
DELETE
Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA=’test’;
Sumber:

Daftar Pustaka

http://erlynaseptikawati.blogspot.com/

www.google.com
www.wordpress.com

 

RDMS (Relational Database Management System )


RDMS (Relational Database Management System )


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Relational Database System Management”

Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian Relational Database system management atau konsep system RDMS,Tipe Database, Struktur dan Model Penyimpanan Database, Pengelolahan Sistem Database yang diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang RDMS.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penulis

i

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………… i

Pendahuluan :

· Latar Belakang ………………………………………………………… 1

Pembelajaran :

· Konsep System Database ………………………………………………………... 1

- Pengertian, Kriteria dan Arsitektur Sistem Database ……………………….. 1

- Elemen Sistem Database ………………………………………………………... 2

- Tujuan Sistem Database ………………………………………………………... 3

- Manfaat Sistem Database………………………………………………………… 4

- Peranan Sistem Database ………………………………………………………… 4

- Pengorganisasian File Sistim Database ………………………………………… 5

- Penyimpanan File Database ………………………………………………… 5

· Tipe Database ………………………………………………………... 6

· Struktur dan Model Penyimpanan Database………………………………………... 9

· Pengelolaan Sistem Database………………………………………………………… 11

Kesimpulan ………………………………………………………… 13

Kata Penutup ………………………………………………………….. ii

Referensi ………………………………………………………….. iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Database adalah merupakan komponen utama dan memiliki peranan yang sangat vital dari suatu Sistem Informasi Management. Database bukan hanya sebagai sumber infomasi Sistem Informasi Management tetapi database yang baik dapat mengefisienkan suatu Sistem Informasi Mangement.

Sehubungan dengan nilai vital database terhadap Sistem Informasi Management maka dianggap perlu menyajikan secara detail Konsep dan Peranan Database dalam Sistem Informasi Management.

II. PEMBELAJARAN

A. Konsep Sistem Database

1. Pengertian, Kriteria dan Arsitektur Sistem Database

a. Pengertian Database

A database consist of an organized collection of data for one or more uses, typically in digital form (Kroencke at al, 2007). Martin (dalam Sutabri 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Penamaan database biasanya disesuiakan dengan isinya, misal database perpustakaan, database perikanan, statistik dan sebagainya. JAMES,F.C at al.

1

Sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database serta piranti untuk mendukungnya. Buzzle. Com (2010) database as an integrated collection or logically related data, which is stored in electronic file (records) for easy acces.

b. Kriteria Database

Kriteria database meliputi :

·         bersifat data oriented, bukan program oriented,

·         dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah databasenya,

·         dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,

·         dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru dengan mudah,

·         dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

·         kerangkapan data (data redundancy) minimal

c. Aksitektur Database

Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan, extenal, conceptual dan internal. Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti pengorganisasi an dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk merupakan tingkatan eksternal. Tingkatan internal menegaskan bagaimana data secara fisik disimpan dan diproses dengan sistim komputer, tingkatan internal meliputi biaya, penampilan, scalability, dan kegiatan operasioal lainnya. Konseptual adalah tingkatan tidak langsung antara internal dan eksternal.

2. Elemen Sistem Database

Sistem database mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database sebagai inti sistem database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran penting dalam sistem tersebut. Elemen sistem database dan sub elemen disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.

2

Tabel 4.1 Elemen dan sub elemen sistem database

No
Elemen Sistem Database
Sub Elemen Sistem Database
1
Database
Elemen utama terdiri atas data
2
Software (perangkat lunak)
Terdiri dua macam : Database Management System, DBMS danDatabase Application Software, DBAS.
3
Hardware (perangkat keras)
Sub elemen utama : 1) Central Processing Unit, CPU terdiri atas :aritmetic & logic unit, ALU; Main Memory, MU; Control Unit, CU dan 2)Storage Unit, SU
4
Brainware (manusia)
Manusia merupakan elemen penting dalam sistim database

Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007)

3. Tujuan Sistem Database

Keberhasilan suatu Sistem Informasi Management sangat dipengaruhi oleh sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut, di mana semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali data-data dalam sistem database maka semakin meningkatkan kualitas SIM,

Tujuan sistem database meliputi :

·         penyediaan sarana akses yang fleksibel,

·         pemeliharaan integritas data,

·         proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal serta

·         penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share)

3

4. Manfaat Sistem Database

Penyediaan sarana penggunaan bersama database bertujuan :

·         meminimalkan kerangkapan data (redudancy),

·         menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi,

·         menstandarkan definisi elemen data, dan

·         meningkatkan produktivitas personil sistem informasi

5. Peranan Sistem Database

Sistem Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan yang penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub sistem) penyusun sistem informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai dan kualitas sistem informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistem database yang digunakan untuk menyusun sistem informasi tersebut.

a. Sistem Database sebagai infrastruktur Sistem Informasi.

Sistem database dan sistem pengelolaan database (DBMS) berfungsi sebagai infrastruktur sistem informasi yang dibangun suatu organisasi seperti yang disajikan pada Gambar 4.1 dibawah ini


Sistem database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM

Sistem database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistem informasi management suatu organisasi yang menggunakannya.

Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan disimpan dalam file-file sistem database secara baik dan benar (valid), perangkat lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistem database mampu memberikan dukungan yang besar ke sistem informasi.

6. Pengorganisasian File Sistim Database

Ada beberapa tipe pengorganisasian file database :

·         susunan berurutan (sequential ),

·         indeks berurutan (indexed sequential),

·         secara acak (random) dan

·         diindeks secara acak (indexed random)

Tujuan pengorganisasian file database :

·         menyediakan sarara pencari record bagi pengolah data, seleksi dan penyaringan data,

·         memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file

Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb :

·         kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data,

·         kecepatan akses/efisiensi akses

·         efisiensi penggunaan media penyimpanan

7. Penyimpanan File Database

a. Jenis Penyimpan File Sistem Database

·         Piranti Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD),

5

Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak ada pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa dilakukan sekali saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita, lebar celah/ gap antar blok

·         Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD),

Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat, data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan beberapa kali.

b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database.

·         SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh,

·         RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan.

·         INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb :merupakan gabungan antara sequentiel & random, record disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-masing record diberi indeks, pengalamatan dilakukan secara acak, perlu penyimpanan tambahan yaitu file indeks

B. Tipe Database

Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara garis besarnya dibagi atas :

·         Flat-file Database.

Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak terlalu banyak. Pada tipe ininya bahwa data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data disusun dalam satu file atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file database.

6

Salah satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk korupsi. Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah digunakan atau dimodifikasi.

·         Relational Database.

Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle, memiliki lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan data. Tabel dapat digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan setiap kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut “books” dapat mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci setiap buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru. “Relation” , hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat dihubungkan dengan tabel “authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi tentang penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data, membantu menjaga integritas data. Relational database juga berfungsi untuk “built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai cara.

Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu : Operational database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, sedang My Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational database, database warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, navigational database, in-memory database, document oriented data base, real-time database, analytical database. Sedangkan Buzzle Com(2010) membedakan tipe database berdasar tujuan penyimpanan (purpose of storage) dan cakupan data (scope of data). Selanjutnya dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational database, data warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan data.

7

database dikelompokkan 3 tipe utama yaitu : general interest databases, discipline specific databases, dan subject specific databases.

Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project Management Expert(2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :

· Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian organisasi, mencakup inventory management, purchases,transctions (transaksi) dan financials (pembiayaan). Semua data dikumpulakan dalam database yang biasanya diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database subyek – area (SADB) atau database transaksi. Dalam Operational Database pada suatu organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database pegawai, inventory database i.e.

· Database Warehouses, bahwa secara umum suatu organisasi/instansi menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam tahun, di Indonesia, pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun. Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting melalui analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah menentukan “key trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut disimpan dalam “Database Warehouse”. Data yang disimpan telah diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi pengeditan atau alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan);

· Distributed Databases, bahwa banyak organisasi atau perusahan yang memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing plants, kantor regional, kantor cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis letaknya berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki database tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted Database.

· End- User Databases, bahwa di sana ada perbedaan ketersedian data pada lokasi kerja dari semua pengguna akhir pada banyak organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja merupakan suatu database skala kecil tersendiri yang termasukdata in spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note pads dandownload files. Semua yang seperti database kecil (small databases) membentuk suatu tipe database yang disebut : End-User Database.

8

· External database, bahwa diluar organisasi tersedia banyak sekali informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran) disebut : External Database.

· Hypermedia Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips,

· fotografi dan grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat apabila ingin membuat halaman web. Semua dari itu secara bersama membentuk “Hypermedia Database

· Navigational Database, bahwa navigational database memiliki aemua items yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini, satu refensi dapat ke lainnya atau satu obyek ke obyek lainnya. Pada tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas udara.

C. Struktur dan Model Penyimpanan Database

Penyimpan database bentuk relational tablel/indexes dalam memori atau disimpan pada hard disk adalah salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu : ordered/unordered, ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked filesdan B+ trees. Dari berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAMyang paling banyak digunakan.

Model Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat mempergunakan data secara logis. Secara umum dikenal dua model database : post relational database models dan object database models.

1. Object Databases Model, merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek datanya.

a. Entity Relationship Model, merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek di mana hubungan antar obyek digambarkan dengan simbol grafik tertentu (Gambar 4.2)

9

 

2. Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database.

a. Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database dengan mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel yang terdiri baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Contoh Relational Model

Kode Mata Kuliah
Nama Matakuliah
SKS
231 L 233
Oseanografi Perikanan
3
331 L 233
Sistim Informasi Perikanan Tangkap
3
131 L 232
Dasar-dasar Penangkapan Ikan
2
239 L 243
Managemen Agribisnis Perikanan
3
335 L 233
Analisis Sistim Dan Proyek Perikanan
3

Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.

10

c. Network Model,

Network model sering juga disebut sebagai plex model di mana pada model ini struktur database dapat diuraikan dalam “parent” dan “child” , kedudukanchild harus selalu lebih rendah dari parent, sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.

 

D. Pengelolaan Sistem Database

a. Pengertian DBMS

Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database. Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Defiisi lain, A Database Management Systems (DBMS) is a set of computer programs that controls the creation, maintenance, and the use of a database.

Sistem pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster” atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya.

11

Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya.

b. Komponen RDBMS

Dalam prakteknya, pengelolaan sistem database banyak menggunakan “relational model” Komponen dari Relational Database Management Systemyaitu :

·         Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL) untuk menetapkan struktur database,Data Control Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data Manipulation Language (DML) untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,

·         Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton.

·         SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler, optimizer, dan executor),

·         Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,

·         Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini serta

·         Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan, backup dan penemuan kembali.

12

Kesimpulan

Relational Database Management System ( RDMS) adalah sistem basisdata yang memiliki kemampuan manajement untuk menjamin ketersediaan, keamanan, reliabilitas, konsistensi dan validitas data. DBMS menggunakan metode relasi yang didasarkan pada teori himpunan untuk mengorganisasikan data. Data dikumpulkan dalam sejumlah object yang disebut dengan tabel.

Sebuah tabel memiliki sejumlah kolom (yang disebut dengan field, tuple, item, atau attribute) dan baris untuk mengorganisasikan data yang ada. Dan biasanya didalam RDMS kemungkinan adanya lebih dari satu relasi dalam satu tabel, yang dapat meminimalkan redundancy data & menjaga konsistensi data.

13

III. KATA PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.


Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.


Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

ii

Referensi

Beynon-Davies,P., 2004. Database Systems. 3nd Edition, Palgrave.

Conolly, Thomas and Carolyn B., 2002. Database Systems. New York.Harlow.

Date,C.J., 2003. An Introduction to Database Systems. Eighth EditionAddison Wesley.


www.studentsite.gunadarma.ac.id